Sabtu, 31 Agustus 2013

Laksamada Muda Jhon Lie

Laksamana Muda Jhon Lie
Masa kecil
Lahir pada 9 Maret 1911, di Manado. John Lie Tjeng Tjoan merupakan anak kedua dari delapan bersaudara dari pasangan Lie Kae Tae dan Maryam Oei Tseng Nie atau . Leluhur John berasal dari daerah Fuzhou dan Xiamen yang pada abad ke 18 berlayar sampai ke tanah Minahasa. Lie Kae Tae merupakan pemilik perusahaan pengangkutan Vetol (Veem en transportonderneming Lie Kae Tae) yang terkenal sebelum PerangDunia II dan tutup sepeninggal Lie Kae Tae pada 1957. Kedelapan anaknya tak menuruni bakat dagangnya. John Lie sendiri sewaktu kecil lebih tertarik dunia maritime.
Suatu hari sekitar tahu 1921. Laksamana Muda John lietak melupakannya. Sebuah kapal eskader angkatan laut Belanda berlabuh di Manado. Ukurannya besar dan canggih. Banyak penduduk ingin melihat dari dekat dan menaiki kapal itu dengan membayar 10 sen. John Lie yang berusia 10 tahun, tak punya uang. Tak mau patah arang, ia bersama teman-temannya berenang menuju kapal. Di dekat kapal, ia berkata kepada teman-temannya, “nanti saya mau jadi kapten, suatu waktu akan pimpin kapal begini ini”, kenang Bian Loho sebagaimana disitir dalam memenuhi panggilan ibu Pertiwi: Biografi laksamana muda jhon lie.
John lie pun mengenyam pendidikan. Ia mendapat pendidikan di sekolah berbahasa Belanda, Holland Chinese School (HCS),lalu Christelijke Lagere School, hasrat John Lie untuk menjadi pelaut begitu Kuat. Ia menabung uang hasil menagih piutang ayahnya. Ketika menginjak 17 tahun, ia meninggalkan manado. “kalo minta izin orangtua pasti tidak diberikan, karena terlalu muda,” ujar Rita Tuwasey, keponakan John Lie
Awal karir Militer
Saat diJakarta, John Lie bekerja sebagai Burh pelabuhan disela-sela kesibukannya ia mengikuti kursus navigasi. Ia lalu jadi mualim kapal pelayaran milik Belanda  Klerk Muallim III di KPM (Koninklijk Paketvaart Mattschappij). Atas permintaannya, John lie ditempatkan di pelabuhan cilacap. Dimulailah misi-misi menembus blockade Belanda dan penyeludupan yang membuat namanya melagenda. Disana ia berpangkat sebagai kapten. Di pelabuhan ini selama beberapa bulan ia berhasil membersihkan ranjau yang ditanam jepang untuk menghadapi pasukan sekutu. Atas jasanya, pangkatnya dinaikan menjadi mayor.
Ia ditugaskan mengamankan pelayaran kapal yang menyangkut komoditas ekspor Indonesia untuk perdagangan di luar negeri dalam rangka mengisi kas Negara yang saat itu masih tipis. Pada masa awal tahun 1947, ia pernah mengawal kapal yang membawa karet 800 ton untuk diserahkan kepada kepala perwakilan RI DI Singapura. Otoyo Ramelan. Sejak itu, ia secara rutin melakukan operasi menembus blockade Belanda. Karet atau hasil bumi lain dibawa ke singapura untuk di barter dengan senjata. Senjata yang mereka peroleh lalu diserahkan kepada pejabat republic yang ada di Sumatra seperti sperti bupati riau sebagai sarana perjuangan melawan Belanda. Menurut buku “The Indonesian Revolution and The Singaporean Connection”, harga senjata bervariasi. Tahun 1948, penyeludup menjual dua karbin dan ribuan magasin dengan bayaran satu ton teh. Satu senapan  mesin dan ribuan magasin dihargai 2,5 ton the, enam ton the bisa digunakan untuk membeli 6 senjata anti pesawat udara beserta ribuan magasinnya.
Sebagai Penyeludup
Belanda tetap melakukan blockade terhadap Indonesia dalam rangka menghalangi kemerdekaan bekas jajahannya. Menyiasatinya, senjata diperjual belikan dengan menembus blockade Belanda itu. Dari sanalah karir penyelundup hohn lie mencapai puncaknya. Meskipun republic muda tidak ada dana, lie berhasi; mendapatkan senjata dengan cara barter dengan hasil bumi. John lie memulai misi pertamnya menembus blockade belanda dengan kapal ML 336/PBB 58 LB atau dinamai The Outlaw. Kapal ini memuat senjata dan amunisi dengan tujuan labuuan bilik, sebuah kota kecil di Sumatra timur. Dalam perjalnan kapal dikejar kapal patrol dan kepergok pesawat patrol belanda. Nyaris terjadi kontak senjata. Tapi pesawat patrol belanda itu tak jadi menembak. Mungkin, menurut john lie, bahan bakarnya menipis. Dengan kapalnya inipun ia memimpin setidaknya 15 kali pelayaran maut. Roy rowan, wartawan majalah life mengabadikan kisah perjuangan heroic john lie dalam “GUNS-AND BIBBLES-ARE SMUGGLED TO INDONESIA’, YANG DIMUAT DIMAJALAH LIFE PADA OKTOBER 1949. Dan pers asing mejuluki lie “the great smuggler with the bibble”.
John lie mendirikan Help Naval Base of The Republic of Indonesia. Ia sempat ditangkap di singapura tapi pengadilan membebaskannya karena tak terbukti bersalah. BBC menjuluki jhon lie ‘the black speed boat’
Dengan THE OUTLAWnya eengan gagah berani menembus blockade laut yang dilakukan AL belanda disekotar perairan selat malaka. Antara kurun waktu 1947 hingga 1949, jhon nberhasil memasok sejumlah besar senjata, amunisi dan obat obatannke para perjuang dan rakyat Sumatra.
Kapten Lie saat itu berusia 39 tahun, punya siasat. Kapal hitam dengan nomor regritasi PBB 58 Lb  ITU DISEMBUNYIKAN DI TELUK-TELUK KECIL sepanjang Sumatra dengan ditutupi dedaunan. Lie dan krunya lalu menunggu dalam diam hingga kapal dan pesawat belanda menghentikan pencariannya                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
Lie hampir setiap hari memegang injil. Ia adalah tentara yang taat ibadah. Dilahirkan dari agama budha. Perkenalannya dengan yesus di iChristelijke Lagere School di manado. John lie adalah sosok legendaries dalam organisasi penyeludup senjata yang terentang dari FILIPHINA sampai INDIA. Jaringan ini punya kantor rahasia di Manila, Singapura, Penang, Bangkok, Rangon, dan New Delhi. Kapal lie panjangnya 110 kaki(34 meter) selalu lolos dari patrol belanda, ia berlabuh dimalam hari. Mengingat kapal itu tak bersenjata, meloloskan diri bukan perkara yang mmudah.
Pada awal 1950 ketika ada di Bangkok, ia dipanggil pulang ke Surabaya oleh KSAL Subiyakto dan ditugaskan menjadi komandan kapal perang rajawali. Pada masa berikutnya ia aktif dalam oenumpasan RMS (Republik Maluku selatan) di Maluku lalu PRPI/Permesta.
Akhir karir militer
Pada Desember 1966 LIE mengakhiri karirnya di TNI angkatan laut dengan pagnkat terakhir laksamana muda. Kesibukannya dalam perjuangan membuat beliau aru menikah pada usia 45 tahun, dengan Pdt. Margaretha Dharma Angkuw. Pada 30 agustus 1966 John lie mengganti namnya dengan Jahja Daniel Dharma
Akhir hayat
Beliau  meninggal dunia kerana stroke pda 27 agustus 1988 dan dimakamkan di taman makanm pahlawan kalibata, Jakarta. Atas segala jasa dan pengabdiannya, beliau di anugrahi bintang mahaputra utamana oleh presiden soeharto pada 10 november 1995, bintang mahaputera asipradana dan gelar pahlawan nasional oleh presiden susilo bambang yudoyono pada 9 november 2009
Sebelumnya. Sampai saat itu belum ada satupun warga Negara Indonesia keturunan tionghoa berstatus gelar pahlawan nasional. Apakah memang tidak ada yang pantas mendapatkan status ini? Atau adayang pantas, Cuma warga tionghoa berpendapat urusan bisnis lebih penting daripada repot-repot menempuh jalan panjang mencari dan mengusulkan nama.karena sedikitnya pustaka mengenai lie, tidak mengherankan namanya semakin redup dimakan lupa. Oleh karena itu usaha m. nursam menulis buku “ memenuhi oanggilan ibu pertiwi: biografi laksamana muda jhon lie”. Pasal, sebagaimana disampaikan irjenal, bahwa Indonesia memerlukan para pejuang, entah darimana dia berasal, dari golongan apa, dari aghama apa, dari etnis apa. Bangsa ini telah berikrar bahwa dengan bhineka tunggal ika, bangsa I ndonesia telah keluar dari segala kesulitan, mampu menghadapi segala tantangan serta mampu menjunjung tinggi kehormatan untuk mewujudkan cvita0cita kemerdekaan menuju masyarakat adil dan makmur berlandaskan pancasila undahng-undang dasar 1945. Laksda tni john lie merupakan salah satu pejuang-pejuang tni AL yang telah turut memberikan sumbangsihnya secara iklas, penuh dedikasi dan tanpas mengharapkan pamrih apapun demi tetap tegaknya kedaulatan NKRI sejak masa perang kemerdekaan 1945-1949 hingga masa mempertahankan NKRI 1950-1959. Tahun 2009, 21 tahun setelah kematiannya, John lie dianugrahkan gelar pahlawan nasional oleh presiden susilo bambang yudoyono.
Biografi John Lie

Dispenal(5/7),- kepala staf angkatan laut (kasal) laksamana TNI tedjo edhy purdijatno, SH yang diwakili inspektur jendral dan perbendaharaan angkatan laut (irjenal) laksamana muda TNI moch. Sunarto, SE menjadi pembicaraan pada pelluncuran buku biografi laksamana muda john lie, memenuhi panggilan ibu pertiwi dan seminar bertema nilai-nilai kepahlawanan John lie, dengan makalah berjudul: “laksamana muda TNI (PURN) jahja Daniel dharma berjuang dengan keyakinan’ yang diselenggarakan di auditorium nurcholis madjid, universitas paramadina, Jakarta, Rabu (4/20

Tidak ada komentar:

Posting Komentar