Selasa, 30 Juli 2013

Dua Dunia [Bagian 2]

    Iapun segera berdiri dengan sendirinya, ia melihat gadis itu seraya berkata, "beraninya lo mau tolongin gue pake tangan yang begitu!",cetus Bunga. Anak itu bernama Itfy, ia juga murid baru yang baru menginjak SMP, ia bisa bersekolah disana karena bantuan beasiswa. Setelah Bunga berkata begitu, iapun pergi sambil membawa tasnya, Itfy tersenyum dan juga pergi.
    Ketika di kelas, Bunga mencari posisi bangku yang ia ingin duduki. Setelah mencari begitu lama, ia menemukannya, tetapi ada sebuah tas di bangku itu. Hampir di setiap sisi itu sobek. "Iuh, tas siapa nih?", kata Bunga sambil memindahkan tas itu. Tiba-tiba dari pintu kelas, ada seorang anak yang datang dengan muka kucel,"eh, lo lagi. Ini tas lo? Pantasan, tas sama orangnya sama aja", sindir Bunga. Itfypun mengambil tasnya dan mecari bangku lain.
    Keesokan harinya, Itfy dengan membawa uang seadanya datang kekantin sekolah. Kebetulan, disana juga ada Bunga dan teman sebangkunya, Fani. Fani juga orang yang tidak menyukai Itfy karena gayanya yang kotor, kumal, dan tidak gaul. "Eh liat deh Bung, ada si udik!", cetus Fani. Ketika Itfy membaca menu, suaranya nyaris tak terdengar, "Lo bener-bener bisu ya? Dari dulu gue perhatiin lo gapunya suara, hahaa", kata Bunga mengejek. Ketika Itfy menerima pesanannya iapun hendak duduk. Tiba-tiba ada suatu hal yang terjadi. Apakah hal itu? Simak cerita selanjutnya! {Bersambung}

Senin, 29 Juli 2013

Dua Dunia [Bagian 1]

"Jrenggg?!!!" Suara alram berbunyi dari kamar gadis itu, seperti biasa, karena terlambat, ia hanya sikat gigi, memakai seragam, dan memakan setengah potong roti. "Neng, udah jam 7 kurang ini", panggil pak supir, "tunggu bentar pak, sabar dikit ngapa?", kata Bunga seraya memakai sepatunya. Iya, namanya adalah Bunga, ia anak orang kaya dan ia cukup sombong akan itu. Ketika jam 7 tepat, "pak, saya udah telat nim cepat dikit dong!",kata Bunga dengan cemas.
    Saat sudah sampai disekolah, gerbang hendak ditutp olrh satpam, tetapi ia masih sempat masuk, melihat upacara yang sudah dimulai, ia berjalan degan santai menuju barisan di belakang  dengan santai bunga memasuki barisan belang. "Siapa itu? Sudah telat tetapi tidak mengakuinya? Maju kedepan!", tegas kepala sekolah dengan memotong amanat upacaranya. Bungapun maju dengan santai, "kenapa bu?", tanya Bunga santai, "rupanya kamu murid baru, hari pertama sudah melanggar? Cepat pergi ketengah lapangan dan menunduk!", tegas kepala sekolah, " ibu tak tahu saya? Saya anak dari seorang pengusaha dan desainer ternama!", jawab Bunga sombong. " saya tak memandang murid dari pangkat orang tuannya, jika kamu tak suka dengan oeraturan sekolah ini silahkan keluar!", tegas kepala sekolah d3ngan tegas lagi. Karena malu, Bunga melakukannya.
    Disisi Bunga yang sombong, dibarisan belakang ada seorang anak yang terlihat kotor dan kucel. Selepas, upacara dibubarkan, Bunga melihat sebuah tangan yang kotor terlihat ingin membantunya berdiri { bersambung}